Razi, Dokter Hebat di Masa Abbasiyah

Abu Bakr Ar-Razi yang disebut oleh dunia Barat sebagai Razhes adalah dokter di zaman  Dinasti Abbasiyah.

Cendekiawan yang hidup pada 865- 925 M ini berasal dari Ray, sebuah kota di lembah selatan Dataran Tinggi Al borz. Kota ini berada di utara Teheran. Ar- Razi tinggal di Ray hingga usia 30 tahun.

Ar-Razi menyukai musik. Namun, dia mulai belajar ilmu pengetahuan ketika remaja. Ar Razi mempelajari filsafat, kimia, matematika, hingga sastra. Pada usia 30 tahun, dia belajar ke Baghdad.

Ar-Razi mendapatkan ilmu kedokteran dari Ali Ibnu Sahl at-Tabari, seorang dokter sekaligus filosof asal Merv. Ar-Razi pun dikenal luas sebagai dokter yang pandai.

Ketika penguasa Dinasti Abbasiyah hendak mendirikan rumah sakit di Baghdad, dia terpilih sebagai ketuanya. Padahal, usia Ar- Razi ketika itu baru 40 tahun. Dia menyisihkan ratusan dokter terbaik yang menjadi kandidat posisi tersebut.
Khalifah pun meminta Ar-Razi untuk mencari tempat terbaik untuk rumah sakit. Dia lantas memanggil sejumlah pembantunya.

Dia meminta mereka menggantungkan sepotong daging di beberapa tempat yang ditentukan. Setelah digantung beberapa hari, dia pun berkeliling untuk mengamati tempat mana yang dagingnya paling lama busuk. Tempat itu menjadi lokasi rumah sakit.

Ar-Razi pun dikenal sebagai guru para dokter. Di rumah sakit, dia menempati sebuah ruangan bersama para muridnya. Mereka akan membentuk lingkaran. Lingkaran paling luar merupakan murid-murid pemula.

Sementara, lingkaran lapis berikutnya dihuni oleh murid yang lebih berpengalaman. Ar-Razi akan menyerahkan kepada murid-murid lingkaran luar terlebih dahulu ketika ada pasien yang datang ke rumah sakit. Ketika mereka kesulitan, akan dilemparkan ke murid bagian dalam. Demikian seterusnya. Jika bagian paling dalam tidak juga berhasil, Ar-Razi yang akan turun tangan mengobati pasien tersebut.

Ar-Razi menulis lebih dari 200 buku. Karya monumentalnya adalah Al Hawi. Buku ini menjadi rujukan dalam bidang kedokteran dan praktik operasi. Al Hawi merupakan satu dari sembilan buku wajib di fakultas kedokteran di Paris sepanjang abad ke-14.

Al Hawi diterbitkan dalam bahasa Latin pada 1486. Namun, keberadaannya sudah tidak utuh lagi.Beberapa bagian dari buku ini tersebar di berbagai perpustakaan dunia.

Kitab Al Hawi terbagi menjadi 12 bab. Dalam buku ini, Ar Razi menjelaskan tentang cara pengobatan pasien dan penyakit (bab 1), cara menjaga kesehatan (bab 2), potensi obat, gizi dan bahan yang dibutuhkan dalam bidang kedokteran (bab 3).

Ar Razi juga menjelaskan tentang bentuk obat, warna, rasa, dan baunya. Ukuran dan timbangan.Fisiologi dan kegunaan anggota tubuh hingga pendahuluan untuk profesi dokter yang terdiri dari dua makalah.

 

Sumber: Republika