Fashion Muslim Indonesia Aduhai Keren

Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia juga menjadi pasar fashion paling keren. Konsumsi fashion muslim di Indonesia setiap tahunnya tumbuh sekitar 18 persen. Kondisi ini akan menjadi tantangan dan peluang bagi para desainer muslim Indonesia. Pondok memanfaatkan peluang yang sangat besar tersebut, Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo akan kembali menggelar MUFFEST pada 20-23 Februari mendatang di Jakarta Convention Center.

MUFFEST akan menjadi ajang bertemunya para desainer busana muslim Indonesia dengan para konsumen.Beberapa desainer yang akan menampilkan karya mereka adalah Deden Siswanto, Ria Miranda, Nuniek Mawardi, Monika Jufry, Sofie, Barli Asmara, Ayu Dyah Andari, ETU, KAMI, Deden Siswanto, Ivan Gunawan, Rani Hatta, Irna Mutiara, Wignyo Rahadi, Lisa Fitria, Raegitazoro, Hannie Hananto, Itang Yunasz, dan lain-lain.

Potensi Indonesia

Seperti diberitakan Reuters, pangsa pasar ekonomi Islam diperkirakan terus tumbuh hingga 3.007 miliar USD pada tahun 2023. Jumlah penduduk muslim dunia mencapai 1,8 miliar atau 24 persen dari populasi global.

Ekonomi Islam diperkirakan terus tumbuh hingga 3.007 miliar USD pada tahun 2023.

Indonesia merupakan konsumen busana muslim terbesar ketiga di dunia yang menghabiskan sebesar 20 miliar USD atau sekitar Rp 300 triliun.

Potensi pasar fashion muslim masih terbuka lebar, namun kompetisi lokal maupun global juga semakin ketat. Oleh karena itu, pelaku fashion nasional harus mampu menangkap perubahan, berkreativitas dan berinovasi, meningkatkan produktivitas serta memperkuat brand sehingga mampu memenangkan pasar lokal maupun global.

Aromaterapi Menurut Islam

Nizami Ganjavi (1141-1203 M) dan Muhammad Fuzuli (1495-1556 M) dalam karyanya mengupas kegunaan aromaterapi. Muhammad Yusif Shirvani (abad ke-18 M) merekomendasikan sebuah salep dari jinten untuk luka karena pedang. Inilah beberapa tanaman yang bisa dipakai aromaterapi.

Pinus

Ekstrak xabang pinus digunakan untuk mandi, memperkuat sistem saraf. Minyak esensial dari pinus yang kental kemudian dikeringkan  menjadi tablet.

Rosemary

Sedangkan, orang yang memiliki tekanan darah rendah disarankan untuk mandi dengan Rosemary. Hal ini diyakini bahwa tanaman wangi merangsang sirkulasi dan berfungsi sebagai tonik. Tuangkan empat gelas air mendidih ke dalam panci berisi lima sendok makan daun Rosemary.  Lalu tutup dan biarkan selama 30 menit.   

Lavender

Foto pixabay

Rebusan lavender digunakan untuk neurasthenia dan tachycardia (denyut jantung cepat). Mandi dengan jamu-jamuan yg direbus  baik untuk perut kembung.

Melissa

Melissa (balsem lemon) yang direbus baik untuk penyakit jantung,  dan penurunan tekanan darah. Air mandi harus hangat 

 Aromaterapi Menurut Islam

Sebelum kimiawan berkebangsaan Prancis, Rene-Maurice Gattefosse  memperkenalkan aromaterapi di Eropa pada 1920-an, para dokter dan kimiawan Muslim seperti al-Kindi, Jabir Ibnu Hayyan serta Ibnu Sina telah mengembangkan metode pengobatan ini pada abad ke-7 M.

 Aromaterapi merupakan istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan. Aromaterapi  bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif.

Manusia telah mengenal aromaterapi sejak 6.000 tahun silam. Namun, di tangan kimiawan dan dokter Muslim di era kekhalifahan, teknologi pembuatan minyak esensial dan pengobatan dengan aromaterapi berkembang sangat pesat.  

Berdasarkan catatan sejarah, pada abad ke-7 M, para ahli kimia Arab berupaya mencari “saripati” dari tanaman. Pada abad ke-9 M, ahli kimia Muslim legendaris bernama Yakub  al-Kindi (803-870 M) dalam bukunya bertajuk Perfume Chemistry and Distillation mampu menciptakan beragam jenis minyak esensial.

Kimiawan Muslim lainnya, yakni Jabir Ibnu Hayyan alias Geber  menciptakan teknologi penyulingan minyak esensial dari beragam tumbuhan dan bunga. Semua penemuannya itu dituliskannya dalam Summa Perfectionis.
Sumber: Republika

Laudya Cynthia Bella dan Trend Hijab 2019

Laudya Cynthia Bella yang merupakan Shopee Selebriti Squad dan fotografer kenamaan Diera Bachir dihadirkan untuk memberikan inspirasi fashion muslim pada talkshow dan workshop Get Creative with your Hijab Hijab Styling & Content Creation Workshop. Ada beberapa kesimpulan yang menarik tentang tren hijab 2019.


Hijab street style kini menjadi tren terbaru di dunia fashion. 

Hijab Street Style

Hijab street style kini menjadi tren terbaru di dunia fashion. Dengan mengkombinasi gaya casual dan edgy, fashion hijab berkembang tidak hanya ke style yang feminin tetapi juga ke arah yang boyish atau rebel. Mereka juga senang menambahkan ornamen seperti topi, anting atau kacamata hitam yang unik untuk menambah aksen unik dari penampilannya.


Hijab bermotif dengan warna pastel masih menjadi favorit di tahun 2019 nanti.

Pastel Masih Favorit


Hijab bermotif dengan warna pastel masih menjadi favorit di tahun 2019 nanti. Tampilan hijab dengan motif akan Iebih trendi jika dipasangkan bersama pakaian dengan tone warna senada. Kalau ingin kelihatan Iebih standout bisa pakai atasan yang juga bermotif atau model busana dengan aksen ruffles atau asimetris. Selain terkesan manis, warna-warna pastel menghadirkan kesan kalem.

Hijab Polos Segi Empat

Hijab segi empat polos kembali jadi favorit para hijabers. Gaya sederhana ini membuat waktu berdandan Iebih efisien. Hijab segiempat polos juga Iebih mudah dipadu-padankan dengan berbagai gaya.

Gaya Hijab Layering

Gaya hijab layering atau bertumpuk, akan menjadi salah satu tren di tahun 2019. Gaya ini hanya memerlukan hijab polos dengan memadupadankan baju atau dress dengan outer. Gaya layering bisa dilakukan dengan beberapa tipe antara lain memadupadankan warna-warna terang dan berani, mengkombinasikan warna pastel, atau warna monokrom. Semua tipe gaya layering ini dapat memberi kesan beda namun tetap rapi.

Sumber: Liputan6