Program Gemar Mengaji Biasakan Anak Belajar
Jawa Barat membuat terobosan untuk menanggulangi kebiasaan anak-anak keluyuran di malam hari. Program yang diambil dari sebuah kearifan lokal berupa Program Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (Gemar Mengaji). Kebiasaan mengaji di masa lalu sangat lazim. Tapi belakangan, anak-anak habis waktunya di sekolah dan di sore hari justru mereka bermain-main tanpa arah. Salah satunya dengan main game atau berselancar di dunia maya melalui smartphone.
Kabupaten dan Kota di Jawa Barat sudah mencanangkan program mengaji di sore hari ini. Antara lain Kabupaten Kuningan. Peluncuran program itu dilakukan Bupati Kuningan, Acep Purnama, di Masjid Agung Syiarul Islam Kabupaten Kuningan, Rabu, (18/9). Acara tersebut dihadiri oleh ratusan remaja masjid dan pelajar yang ada di Kabupaten Kuningan. Dalam kegiatan itu, bupati juga secara simbolis menyerahkan 100 mushaf Alquran untuk Taman Pendidikan Alquran (TPA).
Sesuai dengan namanya, dalam program Gemar Mengaji, maka menjelang Maghrib hingga sebelum Isya, seluruh anak-anak tidak ada yang berkeliaran di jalan. Mereka berada di rumah, masjid ataupun TPA untuk melaksanakan solat dan mengaji.
‘’Program ini merupakan langkah ampuh untuk membangkitkan budaya gemar mengaji di kalangan generasi muslim kita pada zaman modern ini. Selain itu juga untuk membudayakan mengaji di lingkungannya masing-masing,’’ ujar Acep dikutip dari Republika.
Kabupaten Karawang, juga mekaksanakan gerakan maghrib mengaji. Gagasan ini, langsung diinisiasi oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. “Ketika ada gerakan ini secara masif, maka aktivitas menonton TV pada saat waktu Maghrib akan terhenti dengan sendirinya,” ujarnya.
Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji sendiri sudah sejak 2011 di Sumatera Barat.
Tinggal bagaimana memantau gerakan ini karena tidak mudah mengubah kebiasaan anak-anak yang sudah terbiasa main-main menjadi gemar mengaji. Orangtua dan masyarakat perlu aktif memantau kegiatan ini. Kegiatan program ini juga harus bervariasi supaya anak-anak tidak bosan. Selain membaca Al Qur’an, anak-anak bisa diajak mendengarkan kisah inspiratif, cerita menarik dana sebagainya supaya mereka senang. Anak-anak tetaplah anak-anak yang suka bermain dan berimajinasi. Dengan kisah inspiratif dan menarik mereka akan betah untuk mengikuti program ini.